TERIMAKASIH UNTUK MU
Pagi masih setia datang tepat pada waktunya
Senja juga selalu datang dengan setiap
keindahannya
Rutinitasku masih aku lakukan dengan irama
yang sama
Hanya saja sekarang tak ada lagi kata, sapa, dan
tawa saat kau bercerita
Puisi ini aku tulis bukan karena aku
merindukanmu
Karena rinduku padamu sudah pergi dan berlalu
Harapan-harapan yang sempat membuncah sudah menjadi debu
Rasa yang pernah meluber juga sudah menguap dan menghilang begitu
saja dalam hatiku
Mataku sudah sangat terbiasa tanpa melihatmu
Telingaku sudah lebih nyaman tanpa kicaumu
Hidungku sudah tak lagi mencari aroma tubuhmu
Bibirku sudah tak tertarik lagi menyebut namamu
Bahkan kulitku menjadi lebih halus tanpa sentuhan tanganmu
Hidupku menjadi lebih sempurna tanpa kehadiranmu
Terimakasih atas segala bahagia yang pernah kau berikan padaku
Terimakasih atas setiap jengkal yang sudah pernah aku lewati
bersamamu
Terimakasih atas perhatianmu yang selalu tercurah untukku
Terimakasih atas pengkhianatanmu yang memberi pelajaran indah dalam
hidupku
Demak,
20 Februari 2016
Akhmad
Basar